Sunday, 28 September 2014

Demokrat Tak Terima SBY Disalahkan

http://ifttt.com/images/no_image_card.png

Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan, Senin (29/9/2014), membela Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Hal ini terkait dengan kegagalan di sidang paripurna DPR dalam mempertahankan pilkada langsung oleh rakyat dalam UU Pilkada.


“Kami Partai Demokrat melihat tidak fair menyalahkan Pak SBY. Pak SBY sudah menginstruksikan untuk berjuang dan jangan menyerah untuk mempertahankan pilkada langsung dengan 10 perbaikan,” kata Syarief di kantor DPP Demokrat, Jakarta.


Syarief mengatakan Partai Demokrat sesungguhnya juga ingin pilkada langsung dipertahankan dalam UU Pilkada dengan 10 syarat. Namun, karena syarat tidak diakomodir semua, mayoritas anggota fraksi memutuskan walk out dari ruang sidang.


“Ternyata di lobi fraksi tidak ada yang mendukung secara resmi. Baik di lobi fraksi maupun di pimpinan sidang, forum lobi fraksi hanya dua opsi yang bisa disampaikan,” ujar dia.


Dalam sidang paripurna Jumat (26/9/2014) dini hari, opsi pilkada dikembalikan ke DPRD didukung oleh fraksi-fraksi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih: Partai Golkar, PKS, PAN, PPP, dan Gerindra. Mereka memenangkan voting dengan jumlah 226 suara.


Sedangkan opsi pilkada langsung oleh rakyat yang didukung Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi PKB, dan Partai Hanura hanya meraih dukungan 135 suara.


Sementara Fraksi Demokrat, pemilik 143 suara, walk out. Fraksi ini tadinya mendukung pilkada langsung, tapi mereka mensyaratkan 10 poin harus mutlak disetujui DPR untuk dimasukkan ke dalam draft UU Pilkada. Tapi, ternyata syarat mutlak tersebut tidak bisa diakomodir semua dan pimpinan sidang memutuskan hanya ada ada dua opsi, pilkada langsung dan pilkada tidak langsung.


Setelah pilkada langsung dihapus dan diganti pilkada lewat DPRD, SBY mengaku sangat kecewa dan akan berjuang untuk mengembalikan mekanisme pemilihan.








Sumber http://suara.com/news/2014/09/29/124455/demokrat-tak-terima-sby-disalahkan/

via suara.com

No comments:

Post a Comment