Tiga hari terakhir Twitter dunia ramai oleh tagar #shameonyouSBY setelah Partai Demokrat dan ketuanya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dituding sebagai biang lolosnya undang-undang pemilihan kepala daerah oleh DPRD di forum rapat paripurna DPR, Jumat (26/9/2014).
Bahwa SBY menjadi bulan-bulanan di media sosial karena keputusannya kontroversial, itu sudah biasa. Yang mengejutkan adalah banyaknya pengguna Twitter yang ikut mencela SBY, karena itu berarti sudah banyak anak muda di Indonesia yang melek politik.
Sosial media tak disangkal adalah dunia anak muda yang melek teknologi dan sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa media sosial membuat anak muda jadi lebih melek politik.
Studi yang digelar Universitas of Sydney, yang mewawancarai 3.600 anak muda berusia 16 – 29 tahun di Australia, Inggris, dan Amerika menunjukkan bahwa sebagian besar anak muda pertama kali menerima berita atau kabar tentang sebuah peristiwa besar di media sosial.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa kita harus lebih serius dengan Facebook, karena di sanalah anak-anak muda berhubungan dengan politik,” kata Ariadne Vromen, salah satu peneliti dalam studi bertajuk “The Civic Network” itu.
“Kami menemukan bahwa meningkatnya penggunaan media sosia mendorong peningkatan partisipasi polik anak muda,” imbuh Vromen.
Sebagian besar responden dalam riset itu percaya bahwa “Like” adalah cara penting untuk menunjukkan dukungan terhadap sebuah wacana politik. “Like” menjadi cara favorit karena mereka khawatir cara lain seperti komentar bisa memicu konflik dengan rekan atau keluarga yang punya pandangan politik berbeda.
Vromen juga mengatakan bahwa sebagian besar anak muda ingin agar politikus lebih banyak menggunakan media sosial, lebih terlibat dalam percakapan denga publik, dan menujukkan kepekaan terhadap pandangan publik via media sosial. (Phys.org)
Sumber http://suara.com/tekno/2014/09/28/021522/studi-media-sosial-bikin-anak-muda-melek-politik/
via suara.com
No comments:
Post a Comment