Suara.com - Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) saling bertukar tembakan artileri hari Senin (31/3/2014) di daerah perbatasan kedua negara.
Insiden ini berawal saat Korut menembakkan 500 peluru artilerinya sebagai bagian dari latihan perang yang digelar negara itu. Lebih dari 100 peluru jatuh di perairan Korsel.
Aksi itu langsung dibalas oleh angkatan laut Korsel. Marinir Korsel menembakkan lebih dari 300 peluru artileri ke perairan Korut. Tak hanya itu, Korsel juga mengirimkan beberapa jet temput F-15 nya ke perbatasan laut kedua negara.
“Kami yakin tembakan yang dilepaskan Korea Utara direncanakan sebagai bentuk provokasi dan untuk menguji keberanian kami mempertahankan perbatasan dan memanfaatkan ketegangan Korsel dan Korut,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Kim Min Seok.
Meski semua tembakan jatuh ke laut dan tidak mengenai kapal maupun personel militer dari masing-masing negara, warga di pulau Baengnyeong terpaksa diungsikan. Pulau milik Korsel itu merupakan pulau terluar yang paling dekat dengan perbatasan Korut.
Aksi ini merupakan bentuk protes Korut terhadap Foal Eagle, latihan gabungan Korsel dan Amerika Serikat. Latihan itu dinilai Korut mengancam negara mereka. (Reuters)
Sumber http://ift.tt/1pyVcgN
via suara.com
No comments:
Post a Comment